Friday, February 5, 2016

PERUBAHAN dan PERKEMBANGAN ORGANISASI


Perubahan dan Perkembangan Organisasi

  1. Definisi

  1. Definisi Perubahan menurut para ahli:

  • NENI  NURMAYANTI  HUSANAH
    Perubahan  merupakan  sesuatu  yang  unik  karena  perubahan-perubahan yang terjadi  dalam  berbagai  kehidupan  itu  berbeda-beda  dan  tidak  bias disamakan, walaupun  memmiliki  beberapa  persamaan  dalam  prosesnya.

  • BRIAN  CLEGG
    Perubahan  merupakan  suatu  kekuatan  yang  sangat  hebat,  yang  dapat memotivasi  atau  mendemotivasi.

  • A.B  SUSANTO
    Perubahan  adalah  keniscayaan  yang  menyertai  kehidupan,  dapat  terjadi dimana saja,  kapan  saja,  dan  menimpa  siapa saja.


  1. Definisi Perkembangan:
    Perkembangan  merupakan  serangkaian  perubahan  progresif  yang terjadi  sebagai  akibat  dari proses  kematangan  dan  pengalaman dan  terdiri  atas  serangkaian  perubahan  yang  bersifat kualitatif dan  kuantitatif  ( E.B. Harlock ).  Dimaksudkan  bahwa perkembangan  merupakan proses  perubahan  individu  yang  terjadi dari  kematangan  (kemampuan  seseorang  sesuai  usia  normal) dan  pengalaman  yang  merupakan  interaksi  antara  individu dengan  lingkungan  sekitar  yang  menyebabkan  perubahan kualitatif  dan  kuantitatif  ( dapat  diukur) yang  menyebabkan perubahan  pada  diri  individu  tersebut.
    Perkembangan  mengandung  makna  adanya  pemunculan  sifat-sifat yang  baru,  yang  berbeda dari  sebelumnya  ( Kasiram, 1983 : 23), menandung  arti  bahwa  perkembangan  merupakan peubahan  sifat individu  menuju  kesempurnaan  yang  merupakan  penyempurnaan dari  sifat-sifat  sebelumnya.


  1. Proses Pengelolaan Perubahan
    Proses pengelolaan perubahan harus mencakup dua gagasan dasar untuk mencapai efektifitas organisasi. Pertama ada retribusi kekuasaan dalam struktur organisasi, kedua retribusi ini dihasilkan dari proses perubahan yang bersifat pengembangan.

  1. Tahap-tahap Proses Perubahan

  1. Tekanan dan desakan
    Proses ini dimulai ketika manajemen puncak mulai merasa adanya kebutuhan atau tekanan akan perubahan. Misalnya adanya perubahan penjualan, penurunan produktivitas dan sebagainya.

  2. Intervensi dan Reorientasi
    Digunakan untuk merumuskan masalah dan dimulai proses dengan membuat para anggota organisasi memusatkan perhatiannya pada masalah tersebut. Pihak-pihak luar sering digunakan, juga staff internal yang mempunyai dan dipandang ahli serta dapat dipercaya sebagai konsultan atau pengantar perubahan.
  3. Diagnosa dan pengenalan masalah
    Informasi dikumpulkan dan dianalisa mana yang penting dan tidak penting.

  4. Penemuan dan pengenalan masalah
    Pengantar perubahan mencoba menyelesaikan masalah-masalah yang diketemukan dan masuk akal dengan menghindari “metode-metode lama yang sama”. Bawahan didorong dan diajak untuk berpartisipasi, sehingga mereka lebih terikat pada serangkaian kegiatan.

  5. Percobaan dan hasil
    Pada tahap keempat diuji dalam program-program yang berskala kecil dan hasilnya dianalisa.

  6. Pungutan dan penerimaan
    Setelah diuji dan sesuai dengan keinginan, harus diterima secara sukarela dan harus menjadi sumber penguatan dan menimbulkan keterikatan pada perubahan.


  1. Metode-metode Penanganan Penolakan Terhadap Perubahan
    1. Pendekatan Pendidikan dan Komunikasi
      Pendekatan ini bisa digunakan bila ada kekurangan informasi atau ketidak tepatan informasi dan analisa.

    2. Pendekatan Partisipasi dan Keterlibatan
      Pendekatan ini bisa digunakan bila pengembangan inisiatif tidak mempunyai semua informasi yang dibutuhkan untuk merancang perubahan dan orang-orang lainnya, mempunyai kekuasaan untuk menolak.

    3. Pendekatan Kemudahan dan Dukungan
      Pendekatan ini bisa digunakan bila orang-orang melakukan penolakan karena masalah-masalah penyelesaian.

    4. Pendekatan Negosiasi dan Persetujuan
      Pendekatan ini bisa digunakan bila banyak orang atau kelompok dengan kekuatan cukup besar untuk menolak akan kalah dalam suatu perubahan.

    5. Pendekatan Manipulasi dan Bekerjasama
      Pendekatan ini bisa digunakan bila taktik-taktik lain tidak akan bekerja, atau mahal.

    6. Pendekatan Paksaan Eksplisit dan Implisit
      Pendekatan ini bisa digunakan bila kecepatan adalah esensial dan para pengusul perubahan mempunyai kekuasaan cukup besar.


  1. Perencanaan Strategi Organisasi
    Perencanaan strategi adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini. perencanaan strategis juga merupakan sebuah alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi kondisi pada masa depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan.


    1. Pengamatan Eksternal
      Yaitu dengan memperhatikan kesempatan dan ancaman di segala aspek, baik ekonomi, politik, teknologi, budan dan lainnya yang semua variabel itu akan membentuk karakter organisasi. Metode ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Wayne E. Rosing, wakil direktur pengembangan Sun Microsystems, Inc “Tidak satupun yang memotivasi Sun kecuali ketakutan akan apa yang dilakukan oleh pesaing”.

    2. Pengamatan Internal
      Terdiri dari evaluasi SDM dan struktur organisasi, dengan tujuan mengukur kesiapan SDM (input), strategi sekarang (proses), kinerja (output) dan potensi dalam yang akan membentuk kedinamisan organisasi. Dalam internal terdapat 2 variabel yang penting, yaitu struktur dan budaya. Struktur berkenaan dengan mekanisme, prosedural organisasi. Budaya adalah yang berkenaan dengan pola keyakinan dan pemikiran, aspirasi dan nilai-nilai yang diharapkan oleh semua anggota organisasi.

    3. Perumusan organisasi
      Merupakan pengembangan planning jangka panjang, dari manajemen yang efektif, dari kesempatan dan ancaman yang disinergiskan dengan kondisi internal.

    4. Misi
      Misi merupakan tujuan atau alasan mengapa organisasi ada dan mempertegas keberadaan organisasi. Konsep misi yang disusun dengan sistematik dan general itu akan menjadikan ciri khas organisasi dengan organisasi lain, dan berperan terhadap uniknya nilai produk organisasi yang ditawarkan.

    5. Tujuan
      Merupakan hasil akhir aktifitas perencanaan, dengan merumuskan apa dan kapan yang akan diselesaikan dengan mengukur sasaran.

    6. Strategi
      Merupakan konsep perencanaan komprehensif tentang bagaimana organisasi dapat mencapat misi dan tujuan.

    7. Kebijakan
      Merupakan pedoman yang luas  yang menghubungkan strategi dengan implementasi. Kebijakan ini bersifat gengeral yang nantinya akan diikuti dan dispesifikasikan, diinterpretasikan, dan diimplementasikan oleh devisi-devisi melalui strategi dan tujuan devisi masing-masing.

    8. Implementasi Strategi
      Merupakan proses dimana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakan dalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur.

    9. Program
      Merupakan pernyataan aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan perencanaan sekali pakai.

    10. Anggaran
      Merupakan program yang dinyatakan dalam satuan uang, setiap program akan dinyatakan secara rinci dalam biaya, yang dapat digunakan oleh SDM untuk mengelola organisasi.

    11. Prosedur
      Prosedur sering juga disebut dengan standard operating procedur, yaitu langkah-langkah yang berurutan yang menggambarkan dengan rinci bagaimana suatu tugas atau pekerjaan diselesaikan.

    12. Evaluasi dan pengendalian
      Merupakan proses yang melalui aktivitas-aktivitas dan hasil kerja dimonitor, dan kinerja nyata dengan kinerja/program yang diinginkan. Hasil yang diharapkan dalam sebuah organisasi adalah bentuk peningkatan efektifitas organisasi : produk, efisiensi dan kepuasan dalam jangka pendek, adaptasi dan pengembangan dalam jangka panjang.

Sumber:







No comments:

Post a Comment

Business English 2

Motivation Letter for Applying Information System Programme in Stevens Institute of Technology April 18, 2018 Graduat...