Saturday, October 24, 2015

TUGAS 1 - Teori Organisasi Umum - ORGANISASI

PT. COCA-COLA


1.    SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
1.1            Perkembangan Coca-Cola
Keberhasilan PT.Coca-Cola di seluruh Dunia berawal dari DR. Jhon Pemberton pada tanggal 8 Mei 1886, beliau adalah seorang ahli farmasi di Atlanta, Georgia, Amerika Selatan. Ia pertama kali menemukan ramuan sirup karamel berwarna dalam sebuah katel kuningan yang kemudian dikenal dengan minuman yang sangat nikmat dan menyegarkan dan diberi nama “Coca-Cola”. Karena dinilai mempunyai prospek yang menguntungkan kemudian penemuan ini didaftarkan pada direktorat hak paten Amerika pada tahun 1893, sehingga hak atas pembuatan minuman ringan Cola-Cola sepenuhnya dimiliki oleh DR. Jhon Pemberton. Setelah ia wafat, maka  penemuan ini diwariskan kepada Asa Cendler, pada tahun 1891, hingga akhirya Mr. Cendler mendirikan perusahaan dengan nama The Coca-Cola Company, di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Hingga saat ini perusahaan tersebut menjadi kantor pusat Coca-Cola di seluruh dunia. Pada tahun 1919, The Coca-Cola Company dijual kepada investor dengan harga 25 juta dolar.

Pada tahun 1923, Robert W.Woodruff diangkat sebagai presiden Coca-Cola Company dan selama dalam masa kepemimpinannya (lebih dari enam dekade) telah membawa bisnis Cola-Cola mencapai sukses dagang yang produkya terkenal diseluruh dunia. Rekan kerja dan pengurus keuangan bisnis Dr Pemberton, yaitu Frank M Robinson, kemudian menyarankan untuk memakai nama dan tulisan “Coca-Cola” dengan huruf-huruf miring mengalir, yang sekarang menjadi terkenal di seluruh dunia. Mr Robinson berpikir bahwa” Dua huruf “C” akan terlihat bagus dalam iklan” Pada tahun pertama, Dr Pemberton menjual 25 galon sirup yang diangkut dalam tong kayu berwarna merah menyala. Warna merah kemudian menjadi warna khusus yang dihubungkan dengan merek minuman nomor satu ini. Coca-Cola pertama kali dikenal sebagai produk yang dijual di tempat-tempat penjualan minuman dengan sistem “fountain” (mesin kran). Seorang pedagang permen, Joseph A Biedenharn dari Missisipi kemudian mencari cara untuk dapat menghidangkan minuman menyegarkan ini untuk piknik, dan mulailah ia menawarkan CocaCola yang dikemas dalam botol, dengan menggunakan sirup yang dikirim dari Atlanta, selama musim semi yang sibuk pada tahun 1894. Pada tahun 1899, proses pembotolan  Coca-Cola berskala besar dimulai pemilik The Coca-Cola Company yang memberikan hak pembotolan eksklusif kepada Joseph B Whitehead dan Benjamin F Thomas dari Chattanooga, Tennessee. Kontrak ini menandai dimulainya sistem pembotolan yang unik dan independen dari The Coca-Cola Company, dan merupakan dasar dari pengoperasian Perseroan miniman ringan tersebut hingga kini (Sumber: Company Profile PT. CCBI Central Java).


1.2            Perkembangan PT. Coca-Cola Botling Indonesia
PT. Coca-Cola masuk ke indonesia dan mulai diperdagangkan pada tahun 1932 oleh De Netherlands Indische Mineral Water fabrik Jakarta di bawah manajemen Bernie Vonings dari Belanda, Setelah Proklamasi Kemerdekaan dan masuknya para pemegang saham dari Indonesia, perusahaan ini berganti nama menjadi Indonesia Beverages Limited (IBL). Tahun 1971 IBL menjalin kerjasama dengan tiga perusahaan Jepang : Mitsui Toatsu Chemical Inc. Mitsui & Co.Ltd dan Mikuni Coca-Cola Bottling Co. membentuk PT. Djaya Beverages Bottling Company (DBBC). Pada tanggal 12 Oktober 1993, Coca-Cola Amatil Limited (CCA) sebuah perusahaan publik dari Australia yang merupakan pabrik pembotolan Coca-Cola terbesar di dunia untuk pabrikasi, distribusi dan pemasaran produk the Coca-Cola Company telah mengambil alih kepemilikan DBBC dan berubah namanya menjadi  Coca-Cola Amatil Indonesia, Jakarta. Sampai saat ini, CCA didukung oleh 11 pabrik pembotolan dan sekitar 9.000 karyawan, melayani lebih dari 400.000 pelanggan di seluruh Nusantara. Coca-Cola merupakan perusahaan asing yang paling berhasil beroperasi di Asia karena keunikan produk dan sistem pemasarannya serta pemahamannya terhadap pasar lokal/budaya lokal. Sebelas pabrik pembotolan yang ada di Indonesia terdapat di: Semarang, Bandar Lampung, Padang, Ujung Pandang, Medan. Surabaya, Bandung, Bali, Jakarta, Banjarmasin, Manado(Sumber: Company Profile PT. CCBI Central Java).


1.3            Perkembangan PT. Coca-Cola Botling Indonesia Central Java
Sejarah Coca-Cola di Jawa Tengah dirintis oleh 2 orang pengusaha, yaitu Portugius Hutabarat (almarhum) dan H. Mugiyanto. Nama yang dipilih adalah PT. Pan Java Botling Company, yang resmi didirikan pada tanggal 1 November 1974, akan tetapi perusahaan ini baru mulai berproduksi pada tanggal 5 Desember 1974, tanggal yang sering diperingati sebagai hari jadi PT. Coca-Cola Jawa Tengah. Karena perkembanganya yang pesat maka pada bulan april 1992 PT. Pan Java Botling Company melakukan kerja sama dengan Coca-Cola Amatil Limieted di Australia, sehingga sejak saat itu PT Pan Java Botling Company berubah namanya menjadi PT Pan Java CocaCola. Karena adanya tahap awal dari rencana marger yang diusulkan antara perusahaan-perusahaan dalam kelompok usaha Coca-Cola, maka sejak tanggal 1 Agustus 1999 terjadi perubahan nama badan hukum dari PT. Pan Java Coca-Cola manjadi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia yang melanjutkan kegiatan dalam bidang industri pembotolan air minum ringan dan usaha jasa distribusi, agen pemarasaran minuman ringan. Pada tahun 2003 terjadi perubahan nama lahi menjadi PT. Coca Cola Botling Indonesia Central Java hingga sekarang.

Pusat pemasaran Coca-Cola Botling Indonesia Semarang Operations tersebar di wilayah Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Exs.Karisidenan Madiun. Didukung oleh sembilan Sales Center dan delapan  Sub Sales Center yang memiliki lebih dari 75.000 dister atau pengecer, mengisyaratkan besarnya dukungan ekonomi yang diberikan kepada keluargakeluarga yang mempunyai usaha di sektor industri ini. Dengan direct selling sebagai sistem distribusi, Coca-Cola mengupayakan dan mengutamakan Kepuasan Pelanggan sebagai pelayanan yang utama(Sumber: Company Profile PT. CCBI Central Java).



2.     MISI DAN VISI PT. COCA-COLA BOTLING INDONESIA
Saat ini semua pabrik Coca-Cola di seluruh Indonesia bertekad untuk meningkatkan nilai pemegang saham dengan menjadi perusahaan minuman non-alkohol terdepan dalam memuaskan konsumen dan pelanggan dengan produk dan layanan berkualitas tinggi melalui kinerja orang-orang yang dinamis dan berdedikasi. Sehubungan dengan kemajuann di era globalisasi maka sebuah perusahaan besar perlu memfokuskan diri dengan tujuan bisnisnya dengan harapan sasaran tergetnya dapat dicapai dengan efektifitas dan efesiensi. Agar dapat memenuhi semua itu maka perlu adanya penanganan pihak ketiga untuk pengelolaan Sumber Daya Manusia, Misi Coca-Cola adalah menjadi perusahaan air minum terkemuka di dunia dan salah satu kunci untuk mencapai hal ini adalah kinerja dari para karyawan (Sumber: Company profile PT.CCBI Central Java).




Baca Juga:
a.      Bentuk Organisasi

b.      Struktur Organisasi

c.       Kelebihan dan Kekurangan Organisasi

d.      Penulisan Saya mengenai Organisasi






No comments:

Post a Comment

Business English 2

Motivation Letter for Applying Information System Programme in Stevens Institute of Technology April 18, 2018 Graduat...